Ketika Cowo Belanja Kebutuhan Rumah Tangga di Supermarket

Cowo selalu kelimpungan jika mendapatkan tugas cewe. Itu memang stereotype, tp memang kadang benar adanya. Hal ini termasuk dalam soal ketika seorang cowo belanja kebutuhan seluruh rumah tangga di supermarket, apalagi si cowo baru-baru pertama kali melakukannya. Dan inilah hal yang akan timbul jika cowo melakukan pekeraan tsb:

  • Bingung mau belanja yang mana dulu. Saat mengingat atau melihat list belanjaan, bingung mau beli apa dulu. bingung Masuk lorong bagian apa dulu, karena tak tahu makanan apa ada di loronng apa. Walhasil mereka belanja secara ngacak, dari lorong 9, lanjut ke lorong 1, ke lorong tiga, lalu kembali lago ke lorong 9.
  • Tersesat dilorong-lorong supermarket. Di supermarket besar memang segala belanjaan ada dan ini tersebar di puluhan lorong. Nah ketika cowo berusaha mencari barang, namun kelihatannya tidak ada mereka akan kebingunagn. Masuk lorong, keluar lorong. Maju lagi, mundur lagi. “Ada di lorong berapa ya barang ini”
  • Bertanya pada pegawai satu hingga tiga kali. Saat cowo sudah cukup lelah, kesal, dan membutuhkan waktu lama untuk  mencari barang belanjaan akhirnya mereka hanya bisa bertana kepada pegawainya. “Mba barang ini ada dimana ya? Mba kalo makanan ini ada rasa lainnya ga? Mba kalo kecap ini ada ukuran yang lebih kecil ga?”
  • Salah menghitung kembalian. Walau telah dihitung secara digital oleh mesin hitung, namun sewaktu-waktu kembalian dari supermarket kadang kurang. Nah cowo ketika selesai bayar di kasir tak segera mengecek struk pembelian. Mereka langsung masukkan struk tersebut kedalam dompet atau bahkan dibuang.
  • Ada belanjaan yang lupa dibeli. Saat tengah diperjalanan pulang atau telah sampai di rumah, ada saja  belanjaan yang lupa dibeli. Hal ini terjadi ketika mereka sampai di rumah, dan barang belanjannya dicek oleh istri, pacar, atau ibu mereka.
  • Selain itu cowo pun kerap salah beli. Harusnya beli ukuran yang berapa mili, malah belinya yang ukuran berapa mili. Selain itu, cowo kerap tidak membeli apa yang ada di list, alasannya barangnya ga ada. Padahal sih barangnya ada, mereka males nyari dan nanya aja ke pegawainya.