Kenapa Komputer Kami Terserang Virus

Photobucket

_______________________________________________________________________________________________

Memang kami akui kondisi fisik komputer kami tak terlalu terjaga. Layar yang kotor, toots gompel terkena bara rokok, dan papan keyboard yang sedikit dihiasi oleh daki dari jari-jari kami yang lentik. Namun demikian, kesehatan dalaman komputer kami merupakan hal yang utama.

Maaf bukannya kami ke-pede-an, tapi kami termasuk golongan manusia yang amat rapih terhadap kesehatan komputer kami. Setidaknya hal ini dibuktikan dengan setiap kali kami terhubung ke internet pasti hal yang pertama kali dilakukan ialah updating antivirus. Tentu saja hal ini dilakukan setidaknya seminggu sekali. Selain itu kami secara rutin membersihkan file-file sampah yang membuat kinerja komputer kami melambat.

Kemudian, jika melihat kawan kami yang dalam setahun bisa beberapa kali install ulang komputer karena terinfeksi virus, maka kami hanya melakukannya sekali saja. Itu pun bukan gara-gara virus, namun lantaran ada satu file kecil yang berukuran beberapa kilobyte secara tak sengaja terhapus oleh kami.

Nah baru kali ini kami terkena virus mematikan dari internet. Ini pun membuat kami cukup kapok dan sedikit takut-takut untuk mendownload file dari internet. Berkaca dari pengalaman kami, maka kami hanya bisa geleng-geleng kepala. Kami pusing, kesal, gusar, dicampur dengan pasrah dengan perilaku kawan atau keluarga kami yang tak pernah memikirkan kesehatan komputernya. Virus yang hingga mencapai ratusan atau bahkan ribuan di flashdisk dan juga tak pernah melakukan update antivirus. Huh.

Oh ya, jika melihat banyaknya flashdisk yang terjangkit virus, rasanya bagus jika dilakukan penelitian tentang bagaimana persepsi orang tentang flash disk yang mereka miliki. Hal ini mampu menggambarkan perilaku dan potret suatu masyarakat tentang kehadiran teknologi di sekitar mereka. Nah, trus bikin deh proposalnya dan coba kirimin ke Microsoft. Siapa tau dapet fulus……..

Ok,dilanjut lagi. Atau mungkin sebenarnya bisa saja kebiasaan kita belum sepenuhnya terbiasa dengan komputer. Maksudnya walau kita memiiki komputer namun perlakuan kita masih seperti perlakuan terhadap buku tulis, buku gambar, konsol game, televisi, radio atau benda lainnya yang kini telah dikonvergenkan dengan benda yang namanya komputer. Ketika kita telah usai menulis atau menggambar cukup kita simpan bukunya begitu saja di tas. Terus didiamkan hingga suatu saat kita membutuhkannya lagi. Resikonya paling bukunya kebasahan jika kehujanan,solusinya pun cukup kita keringkan. Atau paling banter kena kutu buku yang membuat lembaran kertas menjadi bolong. Begitu juga dengan radio atau televisi, kita hanya tahu memakainya saja dan dirawat beberapa tahun sekali itu pun kalau benda tersebut ngadat.

Mungkin kami juga sempat lupa bahwa seiring dengan majunya teknologi, makin maju pula bencana yang kemungkinan hadir karenanya. Yah makin tinggi padi, makin kencang juga lah angin yang menerpanya.

Nah akhir-akhir ini kami baru ingat. Karena komputer kami itu bisa melakukan kerja yang dilakukan oleh radio, radio cassette, CD player, video player, televisi, buku tulis, buku gambar, telepon selular, dan masih banyak lainnya, maka kami ngeh bahwa resiko dan perawatan akan komputer kami pun harus sebesar manfaatnya.

Rasanya kami suka malu “komputernya aja canggih, tapi perlakuannya ya ga jauh dari perlakuan terhadap benda-benda yang hadir terutama sebelum era millennium baru”. Ya tapi gimana lagi sih, terkadang kan kami dipaksa untuk memakai komputer.

Jadi, sekarang kebiasaan kami yang menulis di buku tak bisa diterapkan ketika menulis dengan komputer. Kami tak bisa begitu saja mengetik dan kemudian mematikan komputer kami. Banyak hal yang harus dilakukan agar komputer kami tetap menyala sehingga kami dapat terus mengetik.

Kami pun jadi lebih telaten dalam merawat komputer kami. Ya, maklum, akibat kejadian ini, rasa-rasanya kami hampir menangis mengingat banyak file yang  awalnya hilang dari komputer kami. Dari sini mungkin kami mengerti kenapa banyak profesional yang menggunakan komputer berlogo apel coak untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mungkin saja mereka tak mau mengambil resiko kerjaannya hilang atau rusak gara-gara terserang virus. Apalagi kerjaan mereka jika dinominalkan dengan uang, niscaya minimal enol-nya ada enam digit, bahkan kemungkinan lebih.

Nah, jadi pesan dari pengalaman kami di atas ialah rawatlah komputer kalian. Karena kebersihan komputer ialah sebagian dari iman manusia modern :D.

Yup, selamat defrag komputer, selamat update antivirus……

***

Makin Jauh Makin Asyik

Dulu, saat masih SD, kami sering berkumpul dengan kawan sepermainan. Bermain kucing-kucingan, maen gundu, atau maen bola. Setelah lelah bermain, kami biasanya pulang menjelang petang, sebelum adzan magrib tepat berkumandang atau setelah ibu kami meneriaki kami untuk pulang dari depan rumah. Ketika tiba di rumah kami biasanya langsung mandi (jika tidak malas) dan dilanjutkan dengan menunaikan solat magrib.

Di rumah kami menonton acara kesayangan atau pada hari minggu dari pagi hingga siang kami terus menonton kartun dari mulai doraemon, kobo chan, dragon ball, dan kartun lainnya. Siangnya kami menonton acara total football di RCTI (rasanya ini merupakan acara tv pertama yang mengulas tentang sepakbola mulai dari prediksi hingga cuplikan pertandingan). Setelah itu kami biasanya main ke rumah kawan dan membicarakan banyak hal. Biasanya hal-hal kecil yang kami obrolkan bersama kawan-kawan. Mulai dari pelajaran sekolah, jajanan SD, jadwal pertandingan bola, atau acara kartun yang baru saja kami tonton.

Namun sebelum berkumpul bersama teman dan membicarakan banyak hal, biasanya kami memiliki topik untuk dibicarakan ketika nanti berkumpul bersama. Dan ketika telah berkumpul bersama seringkali topik yang dibawa teman kami lainnya sama juga dengan topik yang hendak kami bicarakan. Jadilah siang itu hingga sore kami mengobrol, ketawa-ketiwi. Masing-masing mengeluarkan unek-uneknya tentang topik yang kami bahas (misal, episode dragon ball yg barusan di tonton). Baca lebih lanjut

Kenapa Kami Benci Youtube?

 

Kami selalu riang menyambut perkembangan teknologi, terutama IT. Sukacita kami menyambut hal-hal baru yang keluar seputar gadget canggih dan inovasi-inovasi lainnya. Sejak awal tahun 2000-an kami kira perkembangan teknologi, utamanya internet telah banyak dijamah oleh banyak orang. Internet kini lebih terjangkau. Ia kini dapat lebih menyapa banyak orang di penjuru lokasi. Membuat kami tertawa sendiri di depan layar komputer dan ponsel kami. Satu lompatan hebat! Kapan lagi manusia bisa ketawa-ketiwi, gusar emosi, di depan benda mati yang berisikan suara, teks dan gambar bergerak.

Dan kini setidaknya kawan kami dan dari yang banyak kami lihat di teve, internet telah lebih dalam mengambil hidup dan waktu. Dengan teknologi GG an, 3 G, 3.5 G atau ¼ G mungkin, internet kini juga memberikan layanan yang lebih baik. Kini kami tak kalah lagi dengan negara-negara maju lainnya. Internetan murah dengan kecepatan yang cepat pula. Suatu hal yang pasti membuat nenek moyang kita tertawa bahagia di kehidupan bakanya. Baca lebih lanjut